Minggu, 23 Januari 2011

Pertarungan

Beberapa waktu lalu ketika saya iseng-iseng mampir menengok akun Facebook saya dan meninggalkan jejak di salah satu profil seorang teman, ia langsung membalasnya serta menanyakan keberadaan saya yang mendadak hilang dari peredaran dunia maya.
Tidak lama kemudian, ada pesan yang muncul di sarang saya, pesan dari sesama blogger –  yang kemudian beralih menjadi teman di dunia nyata – bertanya tentang keberadaan blog saya yang mendadak kosong melompong.
Nyaris beberapa hari sebelumnya, karib saya pun memperingatkan saya tentang kualitas kehidupan yang saya jalani beberapa bulan terakhir. Ia memperingatkan betapa pentingnya menjaga diri dari “burn-out”  alias kelelahan total yang pernah saya alami beberapa waktu lalu.
Saya pun seperti biasa merenung, melihat kembali kilas balik kehidupan saya sejak saya dinyatakan hilang oleh teman-teman saya, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Harus saya akui, komentar dan pertanyaan mereka tepat, saya memang menghilang, tepatnya menghilangkan diri dari melakukan hal-hal yang saya sukai, membenamkan diri dengan pekerjaan, seolah waktu yang disediakan Tuhan bagi saya hanyalah untuk bekerja dan bukan membuat hidup saya berwarna.
Seperti biasa, kiri dan kanan saya saling membenarkan, hingga di suatu sore ketika saya melewati jalan-jalan yang kerap saya lewati dulu, duduk di sudut tempat ngopi yang kerap menjadi tempat persembunyian saya untuk merenung, saya menyadari bahwa saya harus memenangkan kehidupan saya kembali, kehidupan dimana saya memiliki waktu untuk merenung, menyapa kehidupan lewat lensa kamera saya, atau pun menjelajah alam khayal lewat untaian kata-kata buku yang saya baca.
Tiba-tiba saja ketika kesadaran itu datang, saya mendadak terserang penyakit rindu, rindu bercengkerama dengan pagi, rindu menikmati sore dengan teman-teman masa lalu, rindu bertukar-sapa dengan dunia maya.
… dan inilah akhirnya .. tulisan pertama di tahun 2011 … akhirnya saya bisa memenangkan diri saya kembali

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya juga sering mengalami itu. Tak apa. Itu manusiawi. Salam kenal ya, mbak.

rimarahayu mengatakan...

sebagian besar teman-teman saya, sering sekali berkelakar bahwa saya adalah juara bertahan atletik, di cabang "lari dari kenyataan" karena saya sering menghilang dari dunia nyata dan lebih mudah ditemukan di dunia maya.
terbalik ya sama keadaannya mba?
tapi menurut saya sih, saya ga lari dari kenyataan karena saya masih mengerjakan tanggung jawab saya di dunia nyata, mungkin saya terlalu menenggelamkan diri dengan kehidupan lain.

kita kan ga bisa selamanya lari dan melupakan salah satu kehidupan kita. disadari atau tidak, kehidupan lain tersebutlah yang sudah membentuk kita saat ini :)

faith mengatakan...

Dan akhirnya pertarungan dimenangkan oleh.........?

rani