Rabu, 08 Januari 2014

Surat untuk Botol


Tidak ada yang serba kebetulan di dunia ini, semua saling berkaitan, selalu ada makna di balik setiap peristiwa yang singgah di kehidupan kita, begitu kata orang bijak.


Selamat jalan teman, selamat berjumpa dengan Sang Khalik.  Jika kami menangis bukanlah karena ketidak-ikhlasan kami, melainkan karena kami bahagia engkau telah terbebas dari penderitaan dan sekarang berbahagia bersama-Nya.

Terima kasih teman, karena di sisa hidupmu, engkau mengajarkan kepada kami tentang ‘perjuangan’, tentang ‘kepasrahan’, tentang ‘keikhlasan’, tentang ‘pertemanan’, dan tentang ‘dunia yang penuh tawa’  di sela-sela penderitaanmu.

Dan jika saat ini kami masih mengenangmu dengan rasa kehilangan yang amat sangat, bukanlah karena kami tidak merelakanmu, melainkan karena perpisahan ini terasa mendadak bagi kami semua.

Engkau pasti berbahagia melihat betapa kami mengagumi ketegaran istri dan anak-anak tercinta di hari engkau berpulang. Si kecil selalu berada di sisi ibunya, Si sulung bercerita dengan tenang tentang saat-saat terakhir ayahnya dan Istri tercinta tetap berdiri tegak menerima ucapan duka yang seolah tak pernah henti dari teman-temanmu yang datang bagaikan air bah.

Seperti kata orang bijak, tidak ada yang serba kebetulan di dunia, selalu ada makna di balik setiap peristiwa yang singgah di kehidupan kita, dan itu semua bermula di suatu tempat bernama Citiphone Banking, layanan 24 jam customer care, 7 hari seminggu, Citibank.

Pekerjaan sebagai CitiPhone Banking Officer bukanlah pekerjaan yang mudah walaupun bagi kebanyakan orang, pekerjaan itu bisa dikerjakan oleh siapa saja. Hanya segelintir orang dan kita semua yang bekerja di dalamnya yang tahu betapa tidak mudahnya bekerja melayani pelanggan tanpa bisa menduga emosi dan pertanyaan pelanggan yang menghubungi kita. Tidak mudah karena emosi, suara, dan kosentrasi kita semua tidak boleh terganggu, saat pelanggan menghungi kita – suara dan konsentrasi harus sama, baik itu tengah malam walaupun pagi hari, saat perut kenyang ataupun lapar, bahkan saat mengantuk ataupun saat segar bugar.

Di tempat itulah kita semua bertemu dengan Didi Dirgantara – Botol – begitulah caramu memperkenalkan diri. Sosok yang selalu tersenyum dengan mata jenakanya. Sosok yang selalu mampu membuat kami semua tertawa.

Dan benar, tidak ada yang kebetulan, karena Tuhan dengan caranya yang indah, menggunakan engkau untuk menyampaikan pesannya tentang “Perjuangan”, tentang “Kepasrahan”, tentang “Persahabatan, tentang “Keikhlasan” ….

Dan inilah cerita kami semua tentang Botol, teman kami tercinta, yang mampu menyatukan kami semua yang telah terpisah selama belasan tahun ….
  
“Wah gue agak susah nih nginget-nginget masa lalu sama botol. Dibilang gaul banget engga, tapi kayaknya si botol nempel aja bayangannya. Kebanyakan ya interaksinya waktu bareng di Citibank, becandaan sambil lalu, soalnya kalau gak makan siang selisipan, shift gw balik, dia dateng. Atau ya paling outing atau acara kantor. Paling cara dia jalan, nyengir, ketawa, makan, ngantuk, ngerokok yang gue inget, sama meluk kalo ketemu  atau pas nenangin muka jutek gue. Kalo curhat juga pembahasan selalu ngaco, gak pernah fokus sama masalah. Ujung-ujungnya jorok lagi, jorok lagi, gak pernah ada yang penting selain konyol-konyolan sama Botol.

Tapi Botol orangnya serius kalo kerja, komit, pekerja keras, lumayan ambisius ngejar target-targetnya, tau apa yang dia mau, informatif, bisa bergaul kemana aja dari bawah sampe atas, kiri, kanan, depan, belakang dan cinta banget sama Maya, bininya. Gue jarang lihat dia marah atau sedih. Mungkin karena lebih banyak memori ketawa-ketawanya.

Cara gue nginget seorang Botol itu ya kebanyakan dari momen-momen kebersamaan dalam kebahagiaan karena Botol adalah sosok yang senang berbagi kebahagiaan.

Terakhir waktu ketemu dia di rumah Dani, dia lebih banyak ketawa dan meluk gue seperti biasanya Botol. Tatapan matanya yang selalu seperti bilang, “Everything is going to be okay.”
Selamat jalan Didi “Botol” Dirgantara. Gue selalu kangen pelukan-pelukan loe". …. Mia

"Buat gw, Botol adalah teman yang gw yakin adalah teman. Bertemu dimanapun dari jauh dia sudah manggil, walaupun dengan panggilan tidak senonoh; perek, cabo, pelacur, dsbnya.

Ketemu di jalan raya saat tidak ada kendaraan pun, dia tanpa diminta sudah nyediain tumpangan walaupun arahnya belum jelas apakah sama atau tidak.

Saya cemburu Botol, temannya banyak. RIP Botol" … Randy

"Kalo waktu bisa diputerbalik, pengen rasanya ketemu Botol lebih sering pas udah gak di Citi dan sebelum denger dia mulai sakit.

Ketemu  Botol buat gw adalah hiburan lahir batin dan pastinya ada yang hilang di hati gw begitu ada masa dimana rasanya susah banget janjian ketemu ama Botol, padahal dulu kita bisa makan nasi goreng berdua sambil ketawa en bete bareng.

Sediiiiih banget waktu denger Botol sakit serius, tapi gw kagum luar biasa karena Botol bisa tetep kuat, tegar dan optimis. Gimana gak kagum kalo dia masih bisa pasang icon smile sambil ngabarin kalo lagi masuk rumah sakit karena tensinya drop. Apalagi waktu bezuk di akhir bulan November 2013, udah kurus banget dan w tau kondisinya lagi gak nyaman banget tapi tetep penuh senyum, tawa dan becanda.

Gw akan sangat kehilangan sosok Botol yang kalo ketemu pasti manggil penuh semangat pake senyum lebaaar dan meluk kenceeeeeng banget, becandaannya, cela-celaannya, juga perhatiannya.

Have a pleasant journey dearest friend. I will miss you so much. You will always be in my heart and pray"… Ery

Tidak ada komentar: